Dukung Program Pompanisasi, Kementan Gencarkan Listrik Masuk Sawah

- Reporter

Minggu, 14 April 2024 - 14:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LensaBumi.com – Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mendorong agar listrik masuk ke area pesawahan. Hal itu dilakukan dalam rangka memasok energi untuk  modernisasi dan mekanisasi pertanian.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan untuk modernisasi alsintan diperlukan energi yang efektif dan efisien. Oleh sebab itu, sudah saatnya listrik masuk sawah.

“Berdasarkan berbagai pengalaman praktek lapangan dalam menggunakan energi untuk proses budidaya di sawah, petani merasakan lebih hemat menggunakan energi listrik, dibandingkan bahan bakar minyak, gas, sedangkan energi solarcell belum begitu meluas di petani,” Ungkap Suwandi dalam Rakor LTT dan Elektrifikasi Sabtu 13 April 2024.

“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, untuk mekanisasi ini diperlukan tenaga dan sumber energi yang lebih murah dan mudah didapat dari tenaga listrik, maka dikembangkan Listrik Masuk Sawah (LMS) dan beberapa daerah menyebut program Gerakan listrik masuk sawah (Gelisah),” Sambung Suwandi.

Lebih lanjut Suwandi memaparkan salah satu yang menjadi contoh yakni program listrik masuk sawah di Kabupaten Ngawi Jawa Timur.

“Sebagai contoh program listrik masuk sawah yakni Kabupaten Ngawi mengembangkan sumur submersible lebih dari 17.000 unit dari swadaya petani dan bantuan untuk mengairi lahan kering tadah hujan sehingga bisa bertanam padi 3 kali setahun (IP300),” Paparnya.

Selain di Ngawi, Lanjut Suwandi program serupa juga juga dilakukan di Kabupaten Sragen, lebih dari 23.000 sumur submesible guna memompa air dari dalam tanah untuk mengairi lahan tadah hujan sehingga indek pertanaman IP bisa ditingkatkan hingga IP300 bahkan IP400 lebih dari ribuan hektar.

Baca Juga :  Pekan Promosi Cilacap Expo 2014 Dibuka Oleh Kepala BRIDA Jateng

“Setiap titik sumur submersible bisa melayani 2-30 hektar dengan biaya dari 8 juta hingga 150 juta rupiah tergantung jenis ukuran pipa dan pompa, kedalaman sumur, dan lainnya,”Imbuhnya.

Terkait maraknya pembuatan jembakan tikus yang menggunakan aliran listrik, Suwandi dengan tegas menghimbau petani agar Listrik Masuk Sawah tidak digunakan untuk hal-hal yang membahayakan.

“Listrik Masuk Sawah digunakan untuk menggerakan mesin pompa air, alat olah lahan, mesin pembuatan kompos, alat panen dan pasca panen, juga lampu perangkap hama dan lainnya. Dalam hal ini dilarang keras menggunakan kawat listrik untuk jabakan tikus sawah, sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa,” Tegas Suwandi.

Sementara itu, TAM Bidang Mekanisasi dan Alisntan PLN, Astu Unadi mengatakan penggunaan listrik untuk energi mesin pompa air jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar lain. Pasalnya, untuk pengunnan listrik bisa disetting secara otomatis.

Astu memaparkan, mesin pompa itu bisa digerakan oleh beberapa sumber tenaga, antara lain dengan dengan diesel. Dan umumnya mesin pompa lebih dari 8 house power kalau diameter pipanya besar.

“Untuk Diesel 8 housepower, kalau kita rupiahkan dengan rata-rata harga solarnya 6.800, saya kemaren ngecek di Palembang harganya bisa naik di tingkat petani 10.000 per liter. Jadi tinggal dikalikan saja 22.000 rupiah perjam. Kemudian kalau untuk bensin, 5 houspower kebutuhan bahan bakarnya antara antara 1,2 samapai 1,37 liter perjam. kalau harganya itu Rp. 10.000 per liter di pom bensin biasanya di petani di desa itu jauh lebih dari pom bensin sehingga harganya lebih mahal,” Paparnya.

Baca Juga :  Beredarnya Foto-Foto Calon Paket Pimpinan DPD RI bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto di group WA

Lebih lanjut Astu menjelaskan, saat ini harga pompa bensin itu harganya 13.700 rupiah per jam. Kemudian kalau listrik sama-sama 5 housepower, kalau kita konversi menjadi kilo wat itu adalah 3,75 kilo wat per jam.

“Nah kalau tarif listrik harganya Rp. 1.600 rupiah per KWH. Maka harganya disini Rp. 6000. Mari kita lihat perbandingan antara 6.800 dengan power yang sama, dengan 13.700, ini belum termasuk oli, kemudian perlu operator dan lain-lain,”Jelasnya.

“Kalau listrik, ini gak begitu perlu operator, kita bisa ngeset otomatis, gak perlu oli hanya langganan. Jadi ini hampir kurang dari setengahnya, mungkin 40 %, belum dihitung oli, kalau di hitung oli mungkin sepertiganya,” Imbuhnya.

Pada sesi yang sama, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu mengungkapkan bahwa saat ini di Inderamayu belum ada elektrifikasi sawah atau listrik masuk sawah, untuk itu sangat berharap program Listrik Masuk Sawah bisa segera terealisasi.

“Sampe saat ini belum pernah direalisasikan. Kami juga menunggu bagaimana tindak lanjutnya, seperti apa listrik masuk sawah itu,” Ungkapnya.

“Secara khusus akan kami dorong listrik masuk sawah,” Kata Kadistan Banten Agus Tauhid.

Berita Terkait

Hormati Bulan Ramadhan, Wooden Bar Gading Serpong Tutup Sementara
Visi Kota Tangsel Menciptakan Ruang Publik Modern Belum Sepenuhnya Terealisasi 
Ketua LSBSN DPD Banten, Menduga Barang-barang Kebutuhan Bencana 2024 Tak Semua Disalurkan ke Setiap Desa
Mberesi Omah Ora Layak Huni, Bukti Nyata Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Berbagi di Bulan Ramadhan, Polres Brebes Ajak Warga Sekitar Asrama Polri Buka Puasa Bersama
Siapkan Lima Strategi Aglomerasi Polda Jateng Untuk Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025
Anak Yatim di Yayasan Amalan Masyarakat Sejahtera Buka Puasa Bersama Satlantas
Gelar Baksos Ramadan di Panti Asuhan Polsek Mrebet Bersama Bhayangkari

Berita Terkait

Minggu, 16 Maret 2025 - 00:07 WIB

Hormati Bulan Ramadhan, Wooden Bar Gading Serpong Tutup Sementara

Sabtu, 15 Maret 2025 - 17:29 WIB

Visi Kota Tangsel Menciptakan Ruang Publik Modern Belum Sepenuhnya Terealisasi 

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:37 WIB

Ketua LSBSN DPD Banten, Menduga Barang-barang Kebutuhan Bencana 2024 Tak Semua Disalurkan ke Setiap Desa

Jumat, 14 Maret 2025 - 09:55 WIB

Mberesi Omah Ora Layak Huni, Bukti Nyata Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Kamis, 13 Maret 2025 - 19:32 WIB

Berbagi di Bulan Ramadhan, Polres Brebes Ajak Warga Sekitar Asrama Polri Buka Puasa Bersama

Berita Terbaru