Lensabumi.com- Arsitektur Rumah Jawa memang unik nan eksotis serta mengandung makna filosofis yang mendalam.
Ayu diartikan sebagai Estetis atau memiliki dan memakai kaidah atau norma seni yang baik, simbolis atau menggunakan bentuk-bentuk sebagai perlambang untuk nilai, waktu, tokoh dan sebagainya. Sesuatu yang ayu atau indah pada umumnya memerlukan dan dikelilingi oleh kekayaan baik dalam mutu maupun jumlahnyam serta menunjukkan identitas atau jati dirinya. Arsitektur Jawa memiliki identitas atau menampilkan citra yang memang sesuai dengan tingkatan yang selayaknya atau representatif.
Ayom diartikan sebagai teduh dan terlindung. Dalam hal ini Arsitektur Jawa direpresentasikan sebagai sesuatu yang teduh dan rindang, bagaikan pohon beringin yang kokoh berdiri di alam tropis yang lembab. Kehadirannya dapat memberikan keteduhan dan kesegaran udara yang sehat namun tidak membuat masuk angin, terlindung dan terhindar dari kekuatan metafisika yang merugikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ayem diartikan sebagai tentram. Tentram bisa terjadi apabila beberapa faktor bisa terpenuhi, diantaranya kesejahteraan, keamanan dan keselarasan. Arsitektur Jawa diciptakan dalam rangka memenuhi kesejahteraan pemakainya atau penghuninya baik secara lahir maupun batin, khususnya dalam hal bermasyarakat dan menempatinya. Bangunan Jawa kokoh berdiri cukup megah dengan bermahkotakan atap itu selalu didukung oleh sistem struktur rangka kayu yang fleksibel dan kuat. Struktur yang dipakai itu ternyata cukup kuat menghadapi guncangan gempa bumi. Arsitektur Jawa selalu berusaha menyelaraskan diri dengan alam fisik di sekitarnya dan menyelaraskan diri dengan masyarakatnya. Sehingga selalu diupayakan dengan meniadakan timbulnya pertentangan.
Arsitektur Jawa diciptakan untuk menciptakan keserasian antara alam jagad raya (macro cosmos) dengan alam manusia (micro cosmos).