Jakarta Selatan, lensabumi.com – Gen Moderat Indonesia menggelar diskusi moderasi beragama dengan tema “Pendidikan Moderasi Beragama: Membentuk Karakter Pelajar yang Toleran dan Inklusif” di aula SMK Trikarya, Jakarta Selatan pada Jumat, 12 Juni 2024.
Acara ini dibuka oleh Kepala SMK Trikarya, Bapak Drs. P. Simbolon, MM, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi pelajar. “Pendidikan moderasi beragama sangat vital dalam membentuk karakter pelajar yang toleran dan inklusif. SMK Trikarya berkomitmen untuk mendukung segala upaya yang bertujuan memperkuat nilai-nilai toleransi di kalangan siswa,” ujar beliau.
Diskusi ini juga menghadirkan Aldi Fathurrahman, Direktur Kampanye Gen Moderat Indonesia, sebagai salah satu pemateri. Aldi menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama. “Pelajar adalah agen perubahan. Dengan pendidikan yang tepat, mereka bisa menjadi pilar-pilar toleransi yang kuat dalam masyarakat kita,” ujarnya.
Selain itu, La Ode Zoe Tumada, Presidium Nasional BEM PTM Zona 3 Periode 2022-2023, turut berbagi pandangannya. Ia menyoroti peran mahasiswa dalam mempromosikan moderasi beragama di lingkungan kampus. “Mahasiswa harus menjadi contoh nyata dalam menerapkan nilai-nilai inklusif dan toleran. Kampus adalah tempat yang tepat untuk menanamkan dan mengembangkan karakter ini,” kata Zoe.
Kegiatan ini diikuti oleh 84 siswa dan guru SMK Trikarya Jakarta Selatan. Mereka sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam diskusi yang interaktif. Para peserta berkesempatan untuk bertanya langsung kepada para pemateri serta berbagi pengalaman dan pandangan mereka mengenai moderasi beragama.
Diskusi ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi para pelajar untuk terus mengembangkan sikap toleran dan inklusif dalam kehidupan sehari-hari. Gen Moderat Indonesia berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang demi memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di kalangan generasi muda.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak institusi pendidikan yang menyadari pentingnya pendidikan moderasi beragama dan turut berkontribusi dalam membentuk karakter pelajar yang toleran dan inklusif.