Lensabumi.com – Komite Olimpiade Internasional mengakui Palestina sebagai negara peserta olimpiade sejak tahun 1985. Tiga perempat negara anggota PBB juga telah mengakui Palestina sebagai negara namun Tuan rumah Olimpiade 2024 yaitu Perancis adalah negara yang tidak mengakui Palestina sebagai negara begitu juga Inggris dan Amerika Serikat.
Invasi berdarah Israel terhadap Palestina yang dimulai 1948 menyulitkan atlet Palestina berlaga pada ajang internasional. Oktober 2023 menjadi babak baru kebengisan Israel yang paling mengerikan dalam sejarah umat manusia.
Gaza sebagai wilayah terakhir penduduk Palestina luluh lantak akibat bom yang dijatuhkan secara acak setiap hari. Korban meninggal per 7 Juli 2024 menurut Kementerian Kesehatan Palestina mencapai 40 ribu jiwa dan luka berat 90 ribu.
Sarana olahraga hancur. Atlet Palestina banyak terbunuh dan cidera berat. Olimpiade Paris 2024 Palestina hanya mengirim delapan orang atlet. Atlet-atlet ini mewakili berbagai cabang olahraga, yaitu:
Atletik: Mohammed Dwedar dan Layla Al-Masri
Tinju: Wasim Abusal
Judo: Fares Badawi
Menembak: Jorge Antonio Salhe
Renang: Yazan Al-Bawwab dan Valerie Tarazi
Taekwondo: Omar Yaser Ismail.
Omar Yaser Ismail adalah satu-satunya atlet Palestina yang berhasil lolos ke Olimpiade melalui kualifikasi langsung.
Bukan Hanya Sportifitas tapi Berjuang untuk Kemerdekaan Palestina
Atlet Palestina menggunakan Olimpiade sebagai sarana untuk menyuarakan perjuangan mereka dan menarik perhatian dunia terhadap situasi di Palestina.
Foto: Kontingen Palestina mengikuti defie dengan menaiki kapal menyusuri sungai Seine jauh 6 km saat Pembukaan Olimpiade 2024 di Paris, Prancis, Jumat (26/7/2024). (Michael Reaves/Pool Photo via AP)
Kedatangan atlet Palestina di Bandara Charles de Gaulle Paris 25/7 disambut lautan bendera Palestina yang dibawa oleh pendukung kemerdekaan negara itu.
Melansir detiksport, para atlet disambut lautan bendera Palestina di bandara. Fans turut berteriak ‘Free Palestine’ sebagai dukungan atas konflik yang terjadi di Gaza.
Tidak hanya lautan bendera, para atlet juga mendapat bunga mawar dan buah-buahan dari fans. Perenang Palestina, Yazan Al-Bawwab, mengaku bangga bisa mewakili negaranya di Olimpiade 2024.
Al-Bawwab mengetahui Prancis tidak mengakui Palestina sebagai sebuah negara, itu sebabnya kehadirannya di negara ini menjadi penting bagi Palestina.
“Saya di sini, mengibarkan bendera,” kata Al-Bawwab,
Pada upacara pembukaan, atlet tinju Waseem Abu Sal mengenakan baju bergambar anak-anak yang menjadi korban bom, sebagai simbol perjuangan rakyat Palestina.
Editor : Jayadi