Jakarta, Lensabumi.com – Ratusan Warga Kampung Baru, Desa Sindang Panon, Kecamatan Sindang Jaya,Kabupaten Tangerang, menggeruduk Kantor Pusat PT. Alam Sutera di Gedung The Tower By Alam Sutera, Jalan Gatot Subroto No 77,RW 4,Karet Semanggi, Kecamatan Setia Budi, Kota Jakarta Selatan, 12930,Senin 02 September 2024.
Ratusan warga yang mayoritas ibu ibu dan anak anak datang untuk menuntut realisasi janji kesepakatan pada tanggal 19 Agustus 2024, dimana pihak Alam Sutera akan melakukan normalisasi sungai dan membangun jalan untuk warga akibat dari tertutupnya akses jalan warga dan genangan pembuangan limbah air dari perumahan Suvarna Sutera milik P.T. Alam Sutera.
Tidak hanya Itu, menurut Ijong salah satu peserta aksi yang menyampaikan keluhannya menyatakan Proyek Suvarna Sutera PT. Alam Sutera telah menutup 3 akses jalan yang selama ini digunakan oleh warga kampung Baru.
Komplek Perumahan Klaster Asta telah memasang tembok besar dan tinggi yang menutup seluruh akses jalan warga.Proyek juga telah merusak puluhan rumah, merusak perabot rumah tangga, mereka bekerja 24 jam dan kami terganggu dengan bising dan debu yang ditimbulkan oleh pekerjaan mereka.
“Anak anak kami juga kesulitan untuk berangkat sekolah terlebih ketika hujan turun bahkan kadang kala anak anak harus mengalungkan sepatu dileher agar tidak kotor karena lumpur”,kata Ijong. Maka kedatangan mereka ke kantor pusat PT. Alam Sutera ingin mengungkapkan kekesalan terlebih PT. Alam Sutera membohongi kesepakatan.
Senada dengan Ijong, M Sopan selaku ketua Paguyuban Kampung Baru Berkah (PKBB) menyatakan kekecewaan dan kekesalan,terlebih pihaknya tidak saja telah diingkari oleh PT. Alam Sutera tetapi merasa telah dipermainkan.
Menurutnya, pemberitaan aksi dan permintaan ketemu dengan petinggi PT. Alam Sutera sudah disampaikan sejak hari kamis 28 Agustus 2024 tetapi justru mereka menghindari, bahkan ada pihak pihak yang diduga berupaya sengaja untuk membohongi. Dan upaya untuk menutup nutupi keberadaan kantor pusat PT. Alam Sutera, keterangan yang berubah ubah dan berbeda antara security dengan pihak pengelola gedung. Dimana belum 15 menit pihak security mengatakan bahwa benar ada kantor Alam Sutera di lantai 18 tetapi setelah pihak pengelola gedung dan kepolisian datang mengatakan bahwa kantor PT. Alam Sutera sudah tidak di gedung ini sejak covid.
Menurutnya ada kesengajaan dikondisikan begitu.
Sopan juga merasa sangat kecewa dengan pihak pemerintah, baik itu pemerintah desa, kecamatan hingga kabupaten, mereka semua sudah tau bahwa jalan kami ditutup pagar beton dan warga kami butuh jalan, mereka sudah berulang kali berkunjung dan melihat secara langsung tetapi tidak juga mau membantu warga untuk membuat jalan, bahkan mereka menjadi saksi dalam kesepakatan yang diingkari oleh PT. Alam sutera.
Padahal kami hanya kekurangan pembangunan jalan sepanjang sekitar 150 meter dengan lebar 3 meter. Sebab selebihnya sudah kami kerjakan dengan swadaya tetapi semua pihak tidak juga mau membantu membangunkan jalan.
“Kami tidak tau lagi harus meminta bantuan kemana untuk membangun jalan, mungkin kami akan melakukan penggalangan dana ke publik, barang kali ada yang bergerak membantu kami untuk membangun jalan karena pihak Alam Sutera tidak bertanggungjawab dan pihak pemerintah juga tidak mau membangunkan jalan”, harap M Sopan.