Lensabumi,com – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. terus menunjukkan komitmennya terhadap program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan menggelar pelatihan Workshop Entrepreneurship, Barista dan Content Creator bagi penyandang disabilitas.
Program yang berlangsung selama dua hari, 19-20 September 2024 di Kantor Pusat Jasa Marga ini bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kemandirian ekonomi para peserta disabilitas melalui keterampilan yang relevan di era digital.
Mengusung tema “Disabilitypreuner Berdaya Bersama Jasa Marga”, pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Fisik Indonesia (PPDFI) dan Yayasan Disabilitas Indonesia Satu (YDIS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kegiatan workshop ini para peserta akan mendapatkan bimbingan materi dan praktik tentang entrepreuneur mindset dan motivasi entrepreneur disabilitas yaitu pengetahuan tentang cara membangun dan mengembangkan usaha serta membangun kepercayaan diri, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan tentang pembuatan konten digital (content creator), dan pelatihan di bidang peracikan kopi (barista).
Pada kesempatan tersebut, Jasa Marga juga memberikan dukungan nyata berupa donasi tiga mesin kopi untuk masing-masing yayasan disabilitas, yang diharapkan dapat menjadi modal awal bagi peserta dalam memulai usaha kedai kopi mereka sendiri.
Hadir dalam kegiatan ini, Corporate Social Responsibility Departement Head Jasa Marga Andina Rahmasari beserta tim CSR, Ketua Umum PPDFI Mahmud Fusa, dan Ketua YDIS Marsita beserta seluruh peserta dari PPDFI.
Corporate Social Responsibility Department Head Jasa Marga, Andina Rahmasari, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Jasa Marga dalam menciptakan kesetaraan kesempatan khususnya bagi penyandang disabilitas.
“Hal itu juga sejalan dengan prinsip keberlanjutan perusahaan yang ada pada pilar sosial, bahwa untuk ketenagakerjaan perlu ada kesetaraan dengan penyandang disabilitas. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan akses yang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk berkembang dan berdaya secara ekonomi,” jelasnya.
Andina menambahkan bahwa program ini juga selaras dengan arahan Dinas Ketenagakerjaan yang menekankan pentingnya memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas dalam program TJSL perusahaan, terutama bagi BUMN.
“Kami berharap, para peserta dapat memanfaatkan keterampilan yang diperoleh untuk mengembangkan usaha mereka sendiri, sehingga tidak hanya bergantung pada bantuan, tapi juga mampu berdaya mandiri,” tambah Andina.
Dalam pelatihan ini, peserta juga berkesempatan belajar langsung dari para ahli, seperti Pengusaha dan Trainer Ato Sunarto, Difabel Motivator Mohammada Hikmat, Content Creator Nour Enjela, dan Barista sekaligus pengusaha kedai kopi Yoseph Susanto. Kehadiran para pemateri ini diharapkan dapat memberikan inspirasi serta wawasan praktis bagi para peserta untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka.
Rosidah, salah satu peserta dari PPDFI, menyampaikan apresiasinya terhadap Jasa Marga yang telah menyelenggarakan program ini.
“Pelatihan ini sangat membantu kami untuk mendapatkan wawasan baru, khususnya dalam mengembangkan usaha. Harapannya, kami bisa lebih maju dan mandiri setelah mengikuti program ini. Terima kasih kepada Jasa Marga yang telah peduli dan memberikan kesempatan ini kepada kami,” ungkap Rosidah.
Pelatihan ini adalah salah satu dari sekian banyak program TJSL yang telah dijalankan oleh Jasa Marga. Sebelumnya, Jasa Marga telah melaksanakan program Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) yang memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat di sekitar proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, dan modernisasi pertanian di Desa Kuwiran wilayah operasional Jalan Tol Jogja-Solo, serta program BUKBER (BUdaya Kita BERbagi) selama Ramadan 2024, termasuk mudik gratis bersama Kementerian BUMN, pasar sembako murah, dan bazar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Melalui berbagai inisiatif ini, Jasa Marga terus berupaya untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok yang membutuhkan perhatian lebih, seperti penyandang disabilitas.(*)