Kerja Sama BKSP DPD RI Dengan Rusia di Bidang Sains-Teknologi dan Pendidikan Diperkuat

- Reporter

Senin, 21 Oktober 2024 - 12:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, lensabumi.com – Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) mendukung pandangan Ketua DPD, Sultan Bakhtiar Najamudin, untuk mendorong penguatan kerja sama sains, teknologi dan pendidikan dengan Rusia, yang terungkap dalam pertemuan dengan Utusan Khusus Rusia, Senator Iliyas Umakhanov, kemarin (Sabtu, 19/10/2024) di Hotel Fairmont Jakarta Selatan.

Senator Iliyas Umakhanov merupakan Wakil Ketua Komite Sains, Pendidikan dan Budaya Dewan Federasi (Senat) Rusia yang sedang berada di Indonesia untuk menghadiri pelantikan Presiden Prabowo Subianto sebagai presiden ke-8 pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 di Kompleks Parlemen Senayan.

“Ajakan Ketua DPD untuk mengembangkan kerja sama sains, teknologi dan pendidikan antara Indonesia dan Rusia, seperti pengembangan kapal selam dan mekanisasi sangat relevan dengan kebutuhan pertahanan dan memperkuat kebijakan hilirisasi serta pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan yang mulai digencarkan Indonesia saat ini,” kata Ketua BKSP,Gusti Farid Hasan Aman.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPD menyatakan bahwa sebagai negara kepulauan terbesar dunia maka Indonesia memerlukan pengembangan teknologi kapal selam untuk melindungi wilayah dan kekayaan lautnya yang besar.

Baca Juga :  Turunkan Iklim Mikro, Kementerian PUPR Tanam Pohon Secara Serentak sebagai Rangkaian Hari Habitat Dunia 2024

“Rusia memiliki kemampuan teknologi kapal selam yang sangat maju yang dapat bersaing dengan kekuatan militer Amerika Serikat dan NATO, jadi kerja sama Indonesia dan Rusia di bidang ini tentu akan memberi nilai tambah pengetahuan dan kemampuan Indonesia dalam membangun industri strategis”, ujar Gusti Farid Hasan Aman lagi.

Di industri pertahanan, beberapa negara telah melakukan kerja sama industri pertahanan dengan Indonesia, seperti pengembangan pesawat tempur multi peran generasi 4.5 dengan Korea Selatan.

Terkait teknologi mekanisasi yang disinggung Ketua DPD, Gusti Farid juga ingin melihat pengembangan SDM di sektor ini.

“Industrialisasi memerlukan pengetahuan mekanisasi, di negara industri maju inovasi dan pengembangan alat-alat untuk meningkatkan produktivitas menjadi faktor penting kemajuan mereka, yang bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang dikuasainya. Rusia cukup maju di sains teknik industri, komunikasi, kelistrikan, IT, jadi banyak yang bisa dikerjasamakan untuk memajukan mekanisasi di berbagai industri kita, termasuk untuk melatih SDM-SDM handal yang menguasai mekanisasi moderen ,” kata Gusti Farid Hasan Aman, yang terpilih kembali sebagai anggota DPD dari dapil Kalimantan Selatan untuk ke-4 kalinya.

Baca Juga :  Ribuan Warga Brebes Meriahkan Hari Koperasi Nasional ke-77

Mekanisasi ini juga penting untuk pengembangan sektor pertanian yang menjadi salah satu tulang punggung pembangunan di berbagai daerah di Indonesia.

“Rusia berhasil mengelola gandum sehingga menjadi produsen terbesar di dunia. Di Indonesia gandum juga bisa ditanam, tetapi karena pertanian kita masih konvensional akibatnya tidak bersaing dengan harga internasional. Kuncinya di mekanisasi sehingga produktivitas meningkat. Dengan Rusia ini kita bisa juga belajar mengenai mekanisasi di sektor pertanian, termasuk gandum, juga yang lainnya,” kata Gusti Farid.

BKSP berharap kerja sama antar parlemen antara DPD dengan Senat Rusia dapat menjadi platform penguatan penguatan hubungan kedua negara, termasuk di bidang sains, teknologi dan pendidikan.

“DPD semenjak tahun 2014, telah memiliki MoU dengan Senat atau Dewan Federasi Rusia, jadi kami siap memfasilitasi kerja sama kedua negara, utamanya untuk kemajuan pembangunan di daerah di berbagai bidang dan sektor,” kata Gusti Farid Hasan Aman.

Berita Terkait

“Resentralisasi Menjauhkan Peran Daerah Dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”
DPR Setujui Pagu Indikatif Kementerian PU Rp70,86 T, Prioritas Dukung Swasembada Pangan
Mendes Yandri Komitmen Berantas Buta Huruf Alquran di Desa-desa
PGTC 2025 Resmi Dibuka, Pertamina Buka Pendaftaran Lomba Ilmiah Berkelanjutan Untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa
Haidar Alwi Ungkap Alasan Usulan Anggaran Tambahan Polri Patut Didukung
Bersama BKN dan LAN, Menteri PANRB Bahas Akselerasi Keterpaduan Digitalisasi Manajemen ASN
Indonesia Kenalkan PP TUNAS ke Organisasi Telekomunikasi Internasional
Pagu Indikatif Kementerian PU Tahun 2026 Rp70,86 Triliun, Fokus Dukungan Program Prioritas Nasional

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 13:01 WIB

“Resentralisasi Menjauhkan Peran Daerah Dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045”

Jumat, 11 Juli 2025 - 12:49 WIB

DPR Setujui Pagu Indikatif Kementerian PU Rp70,86 T, Prioritas Dukung Swasembada Pangan

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:29 WIB

PGTC 2025 Resmi Dibuka, Pertamina Buka Pendaftaran Lomba Ilmiah Berkelanjutan Untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:24 WIB

Haidar Alwi Ungkap Alasan Usulan Anggaran Tambahan Polri Patut Didukung

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:14 WIB

Bersama BKN dan LAN, Menteri PANRB Bahas Akselerasi Keterpaduan Digitalisasi Manajemen ASN

Berita Terbaru

Doni Haryono ( foto Ist )

Olahraga

Doni Haryono Belum Siap Lawan Kamboja di SEA V League 2025

Jumat, 11 Jul 2025 - 12:45 WIB