Kabupaten Tangerang,Lensabumi.Com – menjelang akhir tahun 2024, banyak sekali kegiatan pembangunan yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang guna meningkatkan infrastruktur jalan dengan tujuan memudahkan mobilisasi dan kenyamanan warga masyarakat kabupaten Tangerang khususnya.
Namun agak lain dengan proyek pembangunan rekonstruksi akses jalan cikupa – serdang kulon yang berada di kecamatan Panongan. Pasalnya proyek yang menelan anggaran Rp. 741.171.000.000 dengan sumber anggaran APBDP kabupaten Tangerang Tahun 2024 tersebut, banyak menimbulkan masalah bagi masyarakat lingkungan di sekitar proyek pengerjaan nya.
Bahkan saat awak media meninjau lokasi tersebut pada hari jum’at 13 Desember 2024, sulit sekali untuk menemui penanggung jawab atas proyek tersebut yang di laksanakan oleh CV. Sumur Ranje guna memintai klarifikasi dan keterangan.
Pasalnya, banyak sekali keluhan warga lingkungan sekitar pengerjaan rekonstruksi akses jalan cikupa – serdang kulon tersebut akibat dampak pembangunan nya. Mulai dari kebanjiran, jaringan internet terputus, saluran air pam yang putus karena pipa jaringan yang pecah, dan tidak di berikan petunjuk jalan untuk relokasi jalan karena dampak pembangunan yang berefek pada menurunnya aktivitas penjualan bagi pedagang di sekitar lokasi.
Ismail atau yang akrab di sapa Mail, salah satu aktivis sosial kontrol dari Lembaga Satu Bumi Satu Negeri Menyampaikan ” Sangat ironi melihat proyek pembangunan yang bertujuan meningkatkan insfrastruktur akan tetapi menurunkan kesejahteraan warga lingkungan di sekitar. Bagaimana tidak, karena bagi warga yang terputusnya jaringan air pam, maka ia otomatis akan membeli air bersih guna memenuhi kebutuhan nya dan yang jaringan kabel internet nya terputus, maka harus membeli kouta internet pada provider lain” Ucap mail
“Sampai saat ini, kami aktivis dari kecamatan Panongan sudah banyak menyerap keluhan warga sekitar yang di rugikan akibat proyek pengerjaan tersebut. Dan untuk pelaksana nya pun terkesan tutup mata dan telinga yang membuat kami terpaksa harus bertindak dan akan kami layangkan surat kepada Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang sebagai instansi yang memiliki kewenangan atas proyek tersebut guna memberikan respon dan penyelesaian atas dampak pembangunan yang di alami masyarakat setempat.”tutur mail
Khanty yang merupakan warga sekitar lokasi proyek menyampaikan keluhan nya. Ia menyampaikan ” Saya terganggu pak aktifitas Saya, mau kemana-mana aja susah banget. ” Ucapnya
“Saluran air juga pecah terlindas, tapi saat saya melaporkan keluhan saya kepada yang kerja di sana, terkesan saling lempar tanggung jawab.” Pungkas Khanty.
Sampai berita ini di turunkan, CV. Sumur Ranje selaku pelaksana proyek pembangunan tersebut belum dapat di konfirmasi terkait berita ini.