Tinjau Bencana Tanah Bergerak di Desa Ratamba, Pj Bupati Masrofi Minta Sebelum Bulan Puasa Sudah ada Hunian bagi Warga Terdampak Bencana

- Reporter

Jumat, 31 Januari 2025 - 10:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANJARNEGARA, lensabumi.com – Pj. Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi meninjau lokasi bencana tanah bergerak di Dukuh Kali Ireng Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran pada Kamis (30/1/2025).

Pj Bupati Masrofi Bersama rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB dan langsung mengunjungi lokasi tanah bergerak seluas 3,8 hektar di wilayah Dukuh Ireng, Desa Ratamba.
Ia juga ingin memastikan semua korban yang terdampak bencana tanah bergerak tertangani dengan baik dan segera mendapatkan hunian tetap (Huntap).

“Secara langsung saya sudah melihat situasi dan kondisinya, dan yang utama tentunya kita harus segera memberikan tempat yang layak,saat ini kita sedang berupaya untuk membangun hunian tetap bagi para pengungsi ,” kata Masrofi kepada Media.

Ia juga akan segera merealisasikan usulan warga yang menjadi korban dan mempunyai tanah untuk membangunkan rumah sesuai dengan standart bantuan. Ada juga korban yang mengungsi ditempat saudaranya namun huniannya tidak layak juga akan segera dibangunkan juga, apalagi sebentar lagi sudah memasuki bulan puasa.

“Kita harus ada percepatan, karena sebentar lagi sudah memasuki bulan puasa dan hari raya, tentu saja kita harus memberikan ketenangan bagi masyarat dalam menjalankan ibadahnya, pertama tentunya kita harus membangun hunian tetap, masyarakat terdampak yang sudah mempunyai tanah-tanah sendiri atau tempat saudara atau di tempat lain juga kita bangunkan hunian,” lanjutnya.

Baca Juga :  Dorong KLA Tingkat Utama, Brebes Gelar Pelatihan KHA dan MRA

Masrofi menambahkan, saat ini tanah masih bergerak, sehingga Ia masih menunggu hingga pergerakannya selesai sambal menungu rekomendasi dari Geologi, dan setelah itu baru nanti akan ditangani lebih lanjut, termasuk akses jalan yang amblas agar nantinya bisa dilalui minimal kendaraan roda dua.

Ia juga mengatakan jika jalan di Dukuh Kali Ireng ini menjadi akses penting bagi pelajar yang akan menuju sekolah di SMK Pejawaran, Ia mengatakan banyak pelajar di sekolah tersebut yang memanfaatkan jalan tersebut untuk ransportasi menuju ke sekolah yang berada di seberang sungai yang jembatannya amblas dan tidak bisa dilewati kendaraan.

“Yang penting bisa dilewati sepeda motor dulu, karena kasihan anak-anak harus memutar sekitar setengah jam untuk sampai di sekolah, ini perlu ada perhatian, nantinya harus ada akses untuk sepeda motor agar bisa menjadi akses jalan ke sekolah. Selain itu jalan tersebut juga menjadi akses perekonomian masyarakat, sehingga harus menjadi perhatian khusus,” tambahnya.

Lebih lanjut Masrofi juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, karena diperkirakan hujan masih terjadi hingga bulan Februari, untuk itu masyarakat harus waspada terhadap bencana susulan, terutama yang berada di bawah Dusun Kali Ireng yang belum terdampak tanah bergerak.

Baca Juga :  Jelang Puncak Arus Balik Nataru 2024, Polda Jateng Siagakan Personil di Sejumlah Titik Strategis

“Kalau terjadi hujan lebih baik mengungsi bisa, karena bisa terancam karena kondisi tanah saat ini masih bergerak, jadi kalau hujan lebih baik mengungsi ke tetangga atau saudaranya dulu yang berada di lokasi aman,” katanya.

Berdasarkan laporan dari BPBD Banjarnegara , akibat bencana tanah bergerak di Dukuh Kali Ireng Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran, sebanyak 16 rumah mengalami rusak berat, 1 Mushola rusak berat serta 1 pondok pesantren juga mengalami rusak berat, sedangkan 7 rumah yang berada di luar patahan juga terancam.

Akibat kejadian tersebut 21 KK atau 62 jiwa mengungsi ke rumah- rumah warga, Selain itu akibat tanah bergerak tersebut Jalan Kabupaten Karangkobar- Batur amblas sepanjang 600 m dan terputus total dan tidak dapat dilalui kendaraan baik roda 2 dan roda 4.
Sementara akibat tanah bergerak dua rumah warga di Desa Penusupan Kecamatan Pejawaran terancam, akibat kejadian tersebut 2 KK atau 7 jiwa sementara diungsikan di Desa Biting Kecamatan Pejawaran. (ahr).

Berita Terkait

Dua Jalan, Sama-Sama Rusak: Dilema Warga dan Pekerja PT. STJ di Desa Kubangsari Brebes
Masyarakat Bitung Jaya Buat Petisi Menolak Ditiadakannya Pemilihan Ketua RW Di Dusun 01
25 Juta Gaji Dan Tunjangan Bupati Purbalingga Di Serahkan Kakang Mbekayu 2025
Satlantas Polres Kendal Imbau Wajib Pajak Manfaatkan Program Pemutihan Pajak Motor 2025
Tingkatkan Pemahaman Masyarakat, BI Tegal Gandeng Kodim Latih 240 Babinsa
Wabup Brebes Gelorakan Semangat Harkitnas
Progres 92,69%, Program Rumah Tidak Layak Huni Brebes Ditarget Rampung Mei 2025
Wurja Dukung Dzurriyyah Wali songo Capai Cita-cita Bangsa
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 25 Mei 2025 - 08:29 WIB

Dua Jalan, Sama-Sama Rusak: Dilema Warga dan Pekerja PT. STJ di Desa Kubangsari Brebes

Jumat, 23 Mei 2025 - 13:24 WIB

Masyarakat Bitung Jaya Buat Petisi Menolak Ditiadakannya Pemilihan Ketua RW Di Dusun 01

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:11 WIB

Satlantas Polres Kendal Imbau Wajib Pajak Manfaatkan Program Pemutihan Pajak Motor 2025

Rabu, 21 Mei 2025 - 07:53 WIB

Tingkatkan Pemahaman Masyarakat, BI Tegal Gandeng Kodim Latih 240 Babinsa

Selasa, 20 Mei 2025 - 15:36 WIB

Wabup Brebes Gelorakan Semangat Harkitnas

Berita Terbaru

Berita

Warga Karangmoncol Ditemukan Meninggal di Sungai

Rabu, 21 Mei 2025 - 16:17 WIB