Haidar Alwi: Dunia Beri Penghargaan ITUC‑AP kepada Kapolri, Ini Bukti Keberpihakan ke Kaum Buruh.

- Reporter

Minggu, 13 Juli 2025 - 12:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute / foto ist

R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute / foto ist

lensabumi.com – R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyampaikan apresiasi dan bernas atas penghargaan prestisius yang diterima oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari International Trade Union Confederation, Asia Pacific (ITUC‑AP). Penghargaan tersebut diberikan pada 10 Juli 2025 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta , menjadikannya salah satu pencapaian internasional paling bermakna bagi kepolisian Indonesia.

ITUC‑AP adalah federasi buruh terbesar di Asia Pasifik, mewakili lebih dari 60 juta pekerja dari 34 negara. Ketika organisasi sebesar ini memberikan penghargaan kepada seorang kepala kepolisian, itu menandakan sesuatu yang lebih dari sekadar apresiasi administratif, ini adalah pengakuan moral atas keberpihakan yang tulus kepada rakyat pekerja.

“Ini bukan sekadar simbol, ini adalah pesan bahwa dunia menyaksikan transformasi Polri menuju institusi yang berpihak, berempati, dan bertanggung jawab. Dunia melihat dan memberi hormat,” kata Haidar Alwi.

Polri Pelindung Rakyat.

Dalam perjalanan sejarahnya, citra kepolisian sering kali terjebak dalam stigma kekuasaan: aparat represif, penegak status quo, dan penghalang aspirasi rakyat. Namun, di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, wajah kepolisian mulai berubah. Aksi-aksi buruh tidak lagi dijawab dengan water cannon, melainkan dengan pendekatan persuasif dan ruang dialog. Bahkan dalam beberapa aksi nasional, Polri hadir dengan pengawalan damai dan perlindungan logistik.

Lebih dari itu, Kapolri menempatkan institusinya sebagai mediator ketika terjadi ketegangan antara buruh dan pengusaha. Dalam berbagai kasus PHK massal, Polri tak hanya menenangkan situasi, tapi juga membantu mencari solusi konkret, menjembatani komunikasi, dan memfasilitasi keadilan industrial.

Baca Juga :  Mendes Yandri Jemput Anak Yatim di Pabuaran yang Ingin jadi Polwan

“Kita menyaksikan lahirnya paradigma baru. Polisi tidak lagi berdiri di belakang tembok kekuasaan, tapi berdiri di sisi rakyat yang menuntut keadilan. Dan itu membutuhkan keberanian,” tegas Haidar Alwi.

Program yang Bekerja, Bukan Sekadar Narasi.

Penghargaan ITUC‑AP juga tak lepas dari keberhasilan Desk Ketenagakerjaan Polri, program yang menjadi tulang punggung perlindungan pekerja dalam situasi krisis. Di tengah gelombang PHK akibat disrupsi ekonomi global, Desk ini menjadi titik terang bagi ribuan buruh. Data menunjukkan bahwa lebih dari 35.000 peluang kerja telah dihimpun dan disalurkan kembali melalui jaringan Desk ini. Bahkan, sebanyak 2.671 penyidik Polri telah dibekali pelatihan khusus agar dapat menangani persoalan ketenagakerjaan secara adil dan humanis.

Ini bukan sekadar proyek pencitraan. Ini kerja keras yang menyelamatkan masa depan keluarga-keluarga yang kehilangan nafkah. Di Brebes dan Cirebon, misalnya, ribuan buruh terdampak telah mendapatkan penempatan kerja baru berkat intervensi Polri yang cepat dan sistematis.

“Ketika negara hadir melalui institusi kepolisian dan membawa perubahan nyata bagi buruh, maka kepercayaan publik akan tumbuh dari akarnya. Dan kepercayaan itu tak bisa dibeli, hanya bisa dibangun melalui tindakan,” kata Haidar Alwi.

Pengakuan Dunia, Semangat Baru untuk Negeri.

Penghargaan dari ITUC‑AP bukan hanya peristiwa penting bagi Kapolri, tetapi juga menjadi cermin bagi Indonesia. Sebab dunia tidak akan memberi apresiasi tanpa bukti nyata. Dan Kapolri telah memberikan bukti itu, bukan hanya kepada rakyat Indonesia, tetapi juga kepada komunitas internasional.

Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, bahkan menyebut penghargaan ini sebagai yang pertama kalinya dalam sejarah diberikan kepada kepala kepolisian oleh komunitas buruh dunia. Ini bukan hal biasa. Ini adalah pengakuan yang lahir dari jejak langkah konkret dan arah kebijakan yang tegas berpihak pada keadilan sosial.

Baca Juga :  Terkait pernyataan Kemendes, Sekjen Lembaga Satu Bumi Satu Negeri (LSBSN) buka suara!

“Kapolri telah membawa Polri ke panggung pengakuan internasional bukan karena popularitas, tetapi karena keberanian moral dan keberpihakan terhadap yang lemah. Ini langkah yang seharusnya menjadi teladan lintas sektor,” tegas Haidar Alwi lagi.

Dalam catatan Haidar Alwi Institute, konsistensi dan keberpihakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam membela hak buruh dan membenahi wajah kepolisian telah menempatkannya sebagai Kapolri terbaik sepanjang masa versi Haidar Alwi Institute, bukan karena gelar, tetapi karena dedikasi dan keberaniannya menembus sekat-sekat birokrasi menuju kepemimpinan moral.

Harapan dari Rakyat, Bukan Tepuk Tangan Elit.

Bagi Haidar Alwi, nilai tertinggi dari sebuah penghargaan bukanlah plakat atau panggung seremoni, melainkan dampak nyata yang dirasakan rakyat kecil. Dan dalam hal ini, Kapolri telah menjawab harapan rakyat bukan dengan pidato, tetapi dengan sistem, komitmen, dan konsistensi.

Ia percaya, selama institusi Polri menjaga keberpihakan kepada mereka yang tertindas, maka penghormatan dari dunia hanyalah konsekuensi alamiah. Yang terpenting adalah menjaga nyala semangat ini agar tak padam oleh waktu, tekanan politik, atau pergantian kepemimpinan.

“Polri sedang berada di jalur yang benar. Jalur pengabdian, bukan sekadar kekuasaan. Dan di tengah gelombang zaman yang penuh gejolak, inilah pelabuhan kepercayaan yang sedang dibangun,” pungkas Haidar Alwi.

Berita Terkait

Jumlah Paten Terbanyak, Pertamina Raih Apresiasi Kekayaan Intelektual
Dari Perwira Elnusa untuk Sesama, Elnusa Hadir untuk Warga Terdampak Banjir di Jakarta
Mendes Yandri Jemput Anak Yatim di Pabuaran yang Ingin jadi Polwan
Bintang Muda Indonesia Audiensi dengan Ibas, Siap Gelar MUNAS 1 pada 12 Juli 2025
GENCAR Indonesia Dorong KPK Jadikan Pejabat BI dan Kepala KPw BI Daerah Tersangka Korupsi CSR BI
Pertamina Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Mataram
Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia
LaNyalla Dukung Tarif Cukai Golongan III Sigaret Kretek Mesin Industri Rokok Skala Kecil

Berita Terkait

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:42 WIB

Jumlah Paten Terbanyak, Pertamina Raih Apresiasi Kekayaan Intelektual

Minggu, 13 Juli 2025 - 12:38 WIB

Mendes Yandri Jemput Anak Yatim di Pabuaran yang Ingin jadi Polwan

Minggu, 13 Juli 2025 - 12:32 WIB

Haidar Alwi: Dunia Beri Penghargaan ITUC‑AP kepada Kapolri, Ini Bukti Keberpihakan ke Kaum Buruh.

Jumat, 11 Juli 2025 - 12:51 WIB

Bintang Muda Indonesia Audiensi dengan Ibas, Siap Gelar MUNAS 1 pada 12 Juli 2025

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:11 WIB

GENCAR Indonesia Dorong KPK Jadikan Pejabat BI dan Kepala KPw BI Daerah Tersangka Korupsi CSR BI

Berita Terbaru

Olahraga

Indonesia Kalahkan Kazakstan 3-1 di Kejuaraan Voli Asia U-16

Minggu, 13 Jul 2025 - 13:44 WIB

Bisnis

Korea Jadi Saksi: Pertamina Pamer Kekuatan UMKM Indonesia

Minggu, 13 Jul 2025 - 13:39 WIB