lensabumi.com – Sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh firma riset pasar global Ipsos pada tahun 2025 menemukan bahwa platform e-commerce memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendorong perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Temuan ini menggarisbawahi transformasi digital yang dialami UMKM, di mana e-commerce tidak hanya menjadi saluran penjualan, tetapi juga mesin pertumbuhan ekonomi.
Riset Ipsos 2025 ini menganalisis bagaimana UMKM memanfaatkan platform belanja online untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan pendapatan, serta mengoptimalkan operasional bisnis mereka.
Hasilnya menunjukkan korelasi kuat antara adopsi e-commerce dengan peningkatan omset dan kapasitas produksi UMKM.
Executive Director Ipsos Indonesia Andi Sukma mengatakan dalam survei yang dilakukan Ipsos, terlihat tiap platform mulai berlomba bukan sekadar berebut transaksi, tapi juga menunjukkan perannya dalam mendukung UMKM dan brand lokal untuk tumbuh.
“Di situlah sisi paling menarik dari riset IPSOS kali ini, mengukur tingkat awareness penjual, loyalitas terhadap platform, serta persepsi terhadap fitur dan kampanye yang ditawarkan. Harapannya, hasil riset ini dapat memberikan gambaran komprehensif tentang lanskap kompetisi e-commerce di Indonesia, termasuk kinerja dan persepsi terhadap pemain utama seperti Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada,” ujar Andi dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (18/7/2025).
Sebagai subjek utama, UMKM dan brand lokal memegang peran krusial dalam struktur perekonomian Indonesia. Menurut data Kamar Dagang Indonesia (KADIN), UMKM menyumbang lebih dari 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan sekitar 97 persen tenaga kerja nasional.
Di era digital, peran mereka tidak lagi terbatas pada sektor tradisional. Justru, mereka tampil sebagai aktor kunci dalam mendorong transformasi ekonomi melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya lewat platform e-commerce.
Melalui riset yang melibatkan 350 responden UMKM dan brand lokal di seluruh Indonesia dengan metode Online Panel, ditemukan mayoritas penjual atau sebanyak 66 persen menyebut Shopee sebagai platform pertama yang terlintas dalam benak mereka (Top of Mind).
Sementara, sebanyak 70 persen penjual menjadikan Shopee sebagai platform utama yang paling sering digunakan untuk menjalankan usaha mereka (Brand Used Most Often).
Riset Ipsos mencatat Shopee lebih unggul dalam tiga persepsi kunci yang menjadi tolok ukur utama bagi UMKM dan brand lokal dalam memilih platform e-commerce karena sebagai platform yang menawarkan gratis ongkir paling banyak untuk pelanggan (67 persen), sebagai platform dengan ragam kategori produk yang paling luas (66 persen) dan sebagai platform memberikan keuntungan atau laba bersih paling tinggi (63 persen).