GKR Hemas: Pelestarian Kebudayaan Harus Mulai Dari Akar Rumput

- Reporter

Rabu, 23 Juli 2025 - 06:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

lensabumi.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI GKR Hemas mendukung pelestarian budaya dan pariwisata di Yogyakarta. Ia mengatakan pembinaan kebudayaan yang ada di kecamatan telah berkembang dengan program Pemerintah Provinsi DIY yaitu Desa Wisata dan Desa Budaya Mandiri. Desa budaya akan mendapatkan perangkat alat kesenian jika memenuhi empat kriteria yaitu memiliki kegiatan rutin pagelaran seni budaya, menciptakan atau memiliki kekayaan karya tari khas, aktif menggunakan dan melestarikan alat musik tradisional seperti gamelan, dan memiliki lembaga atau sanggar budaya yang terorganisir.

”Saya sudah bilang ke Dinas Kebudayaan bahwa Desa Budaya Mandiri itu harus punya gamelan per kecamatan, mungkin kriteria yang ditetapkan tersebut dirasakan berat,” ujar GKR Hemas dalam audiensi dengan Komisaris Utama Mandira Baruga Yogyakarta atau yang sebelumnya dikenal dengan Purawisata, di Kraton Kilen, Senin (21/7).

Baca Juga :  Warga Geram Akibat Tambang Pasir Yang Mencemari Kali Sapi

GKR Hemas mengatakan bahwa program tersebut bertujuan agar sanggar budaya di tingkat kecamatan bisa lebih aktif untuk mengikuti acara kebudayaan, salah satunya yaitu Festival Tari Konservasi Ramayana yang digelar oleh Ramayana Ballet Purawisata.

Pada kesempatan tersebut, Komisaris Utama Mandira Baruga Yogyakarta Ulla Nuchrawaty mengatakan bahwa Festival Tari Konservasi Ramayana telah diselenggarakan selama 3 tahun berturut-turut. Awalnya peserta yang ikut 8 sanggar, kemudian bertambah menjadi 15, dan terakhir sebanyak 31 sanggar yang berasal dari Provinsi Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Namun, Ulla Nuchrawaty menyayangkan kepesertaan sanggar dari kota Yogyakarta paling sedikit jumlahnya. ”Padahal ada puluhan sanggar di kota Yogyakarta, tahun keempat ini pesertanya paling sedikit Kota Yogyakarta, kalau Bantul banyak,” kata Ulla.

Baca Juga :  Indonesia: "Toko Kelontong" Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman, Alarm untuk yang Masih Tertidur

Ramayana Ballet Purawisata selama ini telah dikunjungi oleh 87 persen tamu dari mancanegara. Puncak Ramayana Ballet Purawisata akan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2025.

Berita Terkait

Dampingi Menko Pangan, Mendes Yandri Pantau Persiapan Launching Kopdes Merah Putih
568 Penumpang Selamat Dari Kebakaran KM Barcelona V
Dinas PPAPP DKI Gelar Lomba Pekan Anak Jakarta, Dorong Potensi dan Kreativitas Anak yang Inspiratif
JTT Lakukan Bakti Sosial untuk Masyarakat Sekitar Jalan Tol Semarang
Peresmian Gedung Kantor DPD RI Provinsi Jawa Timur, M Iqbal : Wujud Komitmen dan Sinergi Lembaga Negara dan Daerah
Gunung Semeru Erupsi, Luncurkan Letusan Setinggi 1,2 Km
Terjebak Perusahaan Judol di Kamboja, Warga Sumut Pulang Berkat Bantuan Anggota DPD Penrad Siagian
Menteri Rini: Anggota Ombudsman Republik Indonesia Harus Berintegritas dan Dapat Bersinergi

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 06:53 WIB

Dampingi Menko Pangan, Mendes Yandri Pantau Persiapan Launching Kopdes Merah Putih

Rabu, 23 Juli 2025 - 06:47 WIB

GKR Hemas: Pelestarian Kebudayaan Harus Mulai Dari Akar Rumput

Senin, 21 Juli 2025 - 10:30 WIB

568 Penumpang Selamat Dari Kebakaran KM Barcelona V

Minggu, 20 Juli 2025 - 12:20 WIB

Dinas PPAPP DKI Gelar Lomba Pekan Anak Jakarta, Dorong Potensi dan Kreativitas Anak yang Inspiratif

Minggu, 20 Juli 2025 - 12:06 WIB

JTT Lakukan Bakti Sosial untuk Masyarakat Sekitar Jalan Tol Semarang

Berita Terbaru