Greenomina: Pertamina Ajak Masyarakat Beraksi Nyata untuk Iklim

- Reporter

Rabu, 23 Juli 2025 - 06:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

lensabumi.com – PT Pertamina (Persero) terus mengembangkan Greenomina, aplikasi yang dirancang untuk menghitung emisi karbondioksida, serapan emisi, bahkan memfasilitasi perdagangan emisi karbon (carbon trading).

Melalui Greenomina, Pertamina membangun ekosistem masyarakat yang sadar lingkungan, mulai dari mengajak pekerja melakukan efisiensi energi, pelari pada ajang Pertamina Eco RunFest bisa memperhitungkan emisinya untuk dikonversi menjadi bebas karbon, hingga perhitungan emisi dari penumpang pesawat dan mengimbangi emisinya masing-masing. Langkah ini memperluas ekosistem dekarbonisasi dari internal dan eksternal, serta memperkuat posisi Pertamina sebagai kontributor aktif dalam ekonomi karbon.

“Transformasi energi bukan hanya soal mengganti bahan bakar fosil dengan energi baru terbarukan (EBT), tapi juga soal mengubah perilaku, kesadaran, dan budaya perusahaan maupun masyarakat. Greenomina adalah alat sekaligus gerakan untuk mendekatkan isu iklim ke kehidupan sehari-hari,” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso.

Greenomina, singkatan dari Green and Net Zero Emission Pertamina, merupakan aplikasi kalkulasi emisi karbon yang dikembangkan oleh empat perwira muda Pertamina. Pengakuan kehandalan aplikasi ini, salah satunya dengan memenangkan Biznovation pada akhir 2022, serta juara dua pada ajang Gagasan Eco BUMN 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN. Aplikasi ini memungkinkan individu dan institusi menghitung emisi karbon dari berbagai aktivitas seperti perjalanan, penginapan, penggunaan listrik dan air, konsumsi makanan, hingga limbah, yang kemudian dapat dikompensasi dengan skema kredit karbon.

Emisi karbon, atau lebih tepatnya emisi karbon dioksida (CO₂), merupakan gas rumah kaca utama yang dihasilkan dari aktivitas manusia seperti transportasi, konsumsi listrik, produksi makanan, dan lainnya. Emisi ini berkontribusi signifikan terhadap perubahan iklim, karena menumpuk di atmosfer dan memerangkap panas bumi.

Baca Juga :  Epson Memberdayakan Usaha Kecil dengan Seri Printer EcoTank Generasi Terbaru

“Menghitung emisi karbon dari aktivitas yang kita lakukan menjadi hal yang penting, untuk memahami jejak lingkungan yang kita tinggalkan. Lebih penting lagi, agar kita bisa berkontribusi untuk mengurangi emisi atau mengimbanginya dengan memperdagangkan emisi karbon yang kita hasilkan, kepada pihak lain yang tidak memiliki emisi, atau disebut sebagai kredit karbon,” jelas Fadjar.

Sejak Januari 2025, Greenomina telah digunakan untuk program Carbon Neutral Business Trip Pertamina, yakni perhitungan emisi dari aktivitas perjalanan dinas pekerja Pertamina. Hingga kini, lebih dari 10.000 perjalanan dinas telah diukur emisinya lewat aplikasi ini. Selain itu, keterlibatan karyawan secara aktif memperkuat permintaan karbon internal dan membuka jalan bagi pemasaran kredit karbon dari proyek energi terbarukan seperti geothermal.

Selain itu, pada berbagai acara, seperti Pertamina Eco RunFest 2024 ajang lari karbon netral (carbon neutral) pertama di Indonesia yang diikuti sekitar 21.000 peserta. Dengan bantuan Greenomina, seluruh jejak emisi dari acara Pertamina Eco Runfest 2024, mulai dari transportasi hingga konsumsi makanan para pelari dan pengunjung festival, dihitung dan dikompensasi secara ilmiah dan transparan.

Greenomina juga telah mendukung penerbangan perdana Pelita Air untuk rute perdana Jakarta–Banjarmasin pada November 2023, menjadi penerbangan carbon-neutral pertama di Indonesia. Selain itu, aplikasi ini tengah dijajaki untuk kolaborasi bersama sektor perhotelan dan pariwisata, seperti dengan Patra Jasa, untuk mewujudkan periode berlibur dan menginap dengan konsep carbon-neutral di berbagai destinasi nasional.

Baca Juga :  Profesional dan Transparan, PIS Kian Diperhitungkan di Kancah Global

“Aplikasi ini memberikan kesadaran bagi masyarakat bahwa setiap orang bisa mengetahui emisi karbon dari aktivitas hariannya dan punya peran dalam mengurangi dampak lingkungan,” tambah Fadjar.

Keunggulan Greenomina terletak pada pendekatannya yang praktis, terbuka, dan berbasis standar global. Perhitungan emisi karbon menggunakan referensi dari lembaga internasional seperti United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), International Civil Aviation Organization (ICAO), dan International Air Transport Association (IATA), dan terverifikasi secara ilmiah oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ini menjadikan Greenomina kredibel secara ilmiah sekaligus aplikatif untuk kebutuhan publik dan korporat.

Fadjar berharap, Greenomina dapat menjadi platform komersial berkelanjutan. Aplikasi ini membantu berbagai perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis carbon-neutral dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Pada akhirnya, Greenomina tidak hanya memperkuat komitmen Pertamina terhadap target net zero emission 2060 Pemerintah Indonesia, tetapi juga menjadi penggerak perubahan sosial yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen, komunitas, dan generasi muda Indonesia.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.**

Berita Terkait

Kopi Kamojang Mendunia: Pertamina Dorong Ekspor ke Asia-Eropa dengan Geothermal Dry House
Harga Emas Antam Naik Rp19.000, Kini Sentuh Rp1.946.000 per Gram
Pastikan Kenyamanan Pengguna Tol, Hutama Karya Lakukan Pemeliharaan di Tol Pekanbaru – Dumai
PLTMG Nias Kini Sepenuhnya Dikelola PLN Nusantara Power, Perkuat Keandalan Listrik Pulau Nias
Jasamarga Transjawa Tol Lanjutkan Pemeliharaan Jalan Tol Japek
Riset Ipsos 2025 E-commerce Jadi Katalis Utama Perkembangan UMKM Indonesia
PLN EPI dan Pelindo Multi Terminal Jalin Kerja Sama Pengembangan Infrastruktur Gas dan BBM
Penghijauan Bersama Menteri LH/Ka.BPLH di Arboretum Sumber Brantas: PLN NP Dukung Keberlanjutan Lingkungan

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 07:00 WIB

Kopi Kamojang Mendunia: Pertamina Dorong Ekspor ke Asia-Eropa dengan Geothermal Dry House

Selasa, 22 Juli 2025 - 11:16 WIB

Harga Emas Antam Naik Rp19.000, Kini Sentuh Rp1.946.000 per Gram

Minggu, 20 Juli 2025 - 12:17 WIB

Pastikan Kenyamanan Pengguna Tol, Hutama Karya Lakukan Pemeliharaan di Tol Pekanbaru – Dumai

Minggu, 20 Juli 2025 - 12:09 WIB

PLTMG Nias Kini Sepenuhnya Dikelola PLN Nusantara Power, Perkuat Keandalan Listrik Pulau Nias

Minggu, 20 Juli 2025 - 12:03 WIB

Jasamarga Transjawa Tol Lanjutkan Pemeliharaan Jalan Tol Japek

Berita Terbaru