Senator asal DIY: Darurat GBHN!

- Reporter

Jumat, 20 Desember 2024 - 20:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

lensabumi.com – Santer penolakan PPN 12% diwarnai gelombang protes dari berbagai pihak. Diperkirakan protes akan terus bermunculan dan membesar. Menyikapi hal itu, Senator Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. meminta pemerintah untuk mengkaji ulang. Menurutnya, kebijakan ini sangat membebani masyarakat.

Pria yang akrab disapa Gus Hilmy itu pun menyatakan bahwa sudah saatnya negara punya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Dengan memiliki GBHN, katanya, kebijakan disusun dalam jangka panjang dan tidak membebani rakyat.

“Kebijakan PPN 12 persen harus segera dikaji ulang. Jangan menunggu protes semakin besar. Beban berat bagi masyarakat menengah ke bawah. Dan inilah darurat GBHN! Sudah saatnya kita memiliki Garis-Garis Besar Haluan Negara atau GBHN, sehingga kebijakan bisa berpihak kepada rakyat dan dalam jangka panjang. Tanpa GBHN, kita hanya akan was-was program kejutan setiap lima tahun yang bahkan tidak berpihak pada rakyat,” terang anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI melalui keterangan tertulis kepada media pada Jumat (20/12).

Baca Juga :  Komite IV DPD RI Dorong Peran Koperasi dan UMKM dalam Perekonomian Daerah di Era Digital dan Pilkada Serentak 2024

Manfaat lain, kata Gus Hilmy, GBHN dapat mengurangi biaya politik pasca Pilpres. Kabinet yang gemuk, menurut Gus Hilmy, menjadi salah satu faktor kebutuhan anggaran yang besar.

“GBHN juga bisa mengurangi biaya politik pasca Pilpres. Tidak seperti sekarang, kabinet sangat gemuk, lembaga-lembaga dibentuk yang sebenarnya tidak urgen. Di tengah protes PPN 12 persen, kementerian dan lembaga-lembaga negara melantik banyak sekali pejabat. Ini menjadi salah satu beban APBN yang akhirnya dibebankan kepada rakyat. Belum lagi janji kampanye yang ternyata juga dibebankan kepada rakyat. Sementara hari ini kita belum mendengar program gebrakan menteri atau lembaga dan justru utang sudah bertambah,” jelas Katib Syuriah PBNU tersebut.

Meski demikian, Gus Hilmy cukup memahami kebutuhan pemerintah. Program yang dicanangkan memang membutuhkan anggaran besar, tetapi bukan berarti harus dibebankan kepada rakyat.

Baca Juga :  Jasa Marga Terima Penghargaan CSA Awards 2024 Sebagai The Best Infrastructures Sector on the Main Board

“Kita paham, ya. Kebutuhan anggaran untuk makan bergizi, ketahanan pangan, tetapi apa tidak ada sumber pendapatan lainnya? Paling enak memang meminta kepada rakyat. Sementara kita punya sumber daya alam, masih ada penyalahgunaan anggaran, dan sebagainya. Dulu kan Pak Prabowo sering bicara timah, lada putih, dan banyak lagi. Di sisi lain, kita perlu berhemat, memberi sanksi keras bagi pengemplang pajak dan penyelundup,” kata anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut.

Gus Hilmy juga menekankan pentingnya meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah melalui prestasi sebelum membuat kebijakan yang berisiko.

“Sebelum menaikkan pajak, Pemerintah juga mesti menunjukkan prestasi, misalnya dengan mengeluarkan perintah penghematan yang ditegaskan dengan keputusan, bukan sekadar himbauan. Demikian juga sanksi bagi para pengemplang pajak yang besar-besar harus ditunjukkan kepada masyarakat,” pungkas Gus Hilmy.(*)

Berita Terkait

Pasangan Ganda Campuran Jafar/Felisha Terhenti Di Semifinal China Open 2025
Timnas Indonesia U23 Melaju Ke Babak Final Asean Cup U23
Pertamina Enduro VR46 Riders Academy 2025: Membuka Jalan Pembalap Muda Indonesia ke Kancah Dunia
Percepatan Distribusi Pangan dan Energi, Kementerian PU Targetkan Konstruksi Inpres Jalan Daerah pada Kuartal III 2025
Mendes Bersama MKK Sosialisasi Unit Usaha Kopdes se-Probolinggo
Mendes : MoU dengan Universitas Brawijaya dan Rembug bersama di Bojonegoro
Haidar Alwi: Penjelasan Pemerintah Soal Data Layak Diapresiasi, Saatnya Pahami Apa Maksud “Transfer Data Berbasis Platform”
Roberto Firmino Resmi Bergabung ke Klub Al Sadd SC
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 14:24 WIB

Pasangan Ganda Campuran Jafar/Felisha Terhenti Di Semifinal China Open 2025

Sabtu, 26 Juli 2025 - 02:22 WIB

Timnas Indonesia U23 Melaju Ke Babak Final Asean Cup U23

Jumat, 25 Juli 2025 - 23:51 WIB

Pertamina Enduro VR46 Riders Academy 2025: Membuka Jalan Pembalap Muda Indonesia ke Kancah Dunia

Jumat, 25 Juli 2025 - 22:45 WIB

Percepatan Distribusi Pangan dan Energi, Kementerian PU Targetkan Konstruksi Inpres Jalan Daerah pada Kuartal III 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 22:44 WIB

Mendes Bersama MKK Sosialisasi Unit Usaha Kopdes se-Probolinggo

Berita Terbaru

Berita

Timnas Indonesia U23 Melaju Ke Babak Final Asean Cup U23

Sabtu, 26 Jul 2025 - 02:22 WIB