Jakarta, Lensabumi.com – Indonesia AI Center of Excellence resmi diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia.
Pusat keunggulan kecerdasan buatan (AI) ini menjadi terobosan strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai hub inovasi AI terdepan di Asia Tenggara.
AI Center of Excellence ini lahir dari kolaborasi sinergis antara pemerintah dengan tiga pemain utama dunia teknologi yaitu Indosat Ooredoo Hutchison dengan infrastruktur digitalnya yang luas, Cisco sebagai pemimpin solusi keamanan siber global, dan NVIDIA yang merupakan pelopor komputasi AI tingkat dunia.
Berdasarkan kolaborasi strategis ini dibangunlah tiga pilar utama yang saling melengkapi. Pertama, ekosistem terpadu yang menyatukan akademisi, pelaku bisnis, startup, dan pemerintah dalam satu platform kolaboratif.
Kedua, dukungan teknologi generasi terbaru melalui infrastruktur NVIDIA GB200 NVL72 pertama di Asia Tenggara. Ketiga, komitmen pemerataan digital dengan jangkauan jaringan Indosat hingga ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Tak hanya itu pusat ini akan menghadirkan laboratorium inovasi AI sebagai wadah pengujian solusi canggih untuk sektor strategis seperti kesehatan, pertanian, dan logistik.
Melalui akademi kecerdasan buatan, akan digelar program sertifikasi bertaraf internasional untuk mencetak talenta digital unggul.
Melengkapi berbagai inisiatif tersebut, pusat inkubasi startup akan memberikan pendanaan dan pendampingan bagi 500 startup AI dalam lima tahun ke depan.
Sedangkan pengembangan pusat kemandirian teknologi difokuskan pada penciptaan model bahasa besar (LLM) berbahasa Indonesia.
Sementara itu, pusat etika digital akan merumuskan pedoman penggunaan AI yang bertanggung jawab. Berbagai capaian ini akan dipamerkan dalam showcase nasional sebagai bukti nyata penerapan AI di berbagai sektor industri.
Menteri Komdigi, Meutya Hafid, menegaskan pentingnya inisiatif ini,”Ini bukan sekadar proyek teknologi, melainkan langkah strategis untuk mewujudkan kedaulatan digital Indonesia secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir,” jelas Meutya Hafid saat meresmikan AI Center of Excellence, Jumat (11/7).
Direktur Utama Indosat, Vikram Sinha, menyatakan komitmennya,”Kami mengubah jaringan telekomunikasi menjadi platform inovasi AI yang dapat diakses secara merata di seluruh penjuru tanah air,” katanya.
Sementara CEO Cisco, Chuck Robbins, menambahkan,”Keamanan siber menjadi tulang punggung ekonomi digital modern. Kami bangga dapat menyumbangkan teknologi proteksi mutakhir untuk mendukung ambisi besar Indonesia,” terangnya.
Di sisi lain, Wakil Presiden NVIDIA, Ronnie Vasishta, mengungkapkan optimisme: “Kolaborasi ini akan menjadikan Indonesia sebagai contoh nyata bagaimana negara berkembang dapat memimpin inovasi AI global,” ungkapnya.
Optimisme ini diwujudkan dalam kurun waktu 2025-2027, dan pusat ini menargetkan pelatihan 50.000 engineer AI bersertifikat, adopsi AI di 10.000 UMKM, pengembangan 100 solusi AI untuk sektor publik, serta penciptaan 10.000 lapangan kerja berbasis AI.
Secara makro dampak ekonomi yang diharapkan mencakup peningkatan produktivitas nasional senilai Rp 50 triliun, efisiensi anggaran pemerintah melalui otomatisasi, dan posisi Indonesia dalam 30 besar negara inovasi AI global.