BREBES, LENSABUMI.COM – Asrofi, Ketua Yayasan Sedulur Asrofi mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2024).
Didampingi jajaran pengurus Sedulur Asrofi, Kedatangan mereka tak lain untuk beraudiensi terkait proses Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Brebes Tahun 2024.
Di mana di Pilkada Brebes tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab masyarakat pemilih dihadapkan dengan calon tunggal. Artinya, masyarakat hanya dihadapkan dengan 2 pilihan. Yakni paslon dan kotak kosong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk itu, kami selaku Yayasan Sedulur Asrofi mewakili teman-teman dan masyarakat Brebes pada umumnya ingin mengetahui bagaimana regulasi pemilihan bupati dan wakil bupati melawan kotak kosong,” kata Asrofi.
Adapun hal itu dilakukan, menurut Asrofi. Tidak ada tendesi apapun, termasuk kepentingan pribadi. Pihaknya hanya semata-mata ingin turut berpartisipasi mengawal jalannya demokrasi Pilkada Brebes.
“Ingin turut bersosialisasi dan mengedukasi kepada masyarakat yang notabene baru pertama kali melakukan pemilihan paslon melawan kotak kosong. Selain itu juga ingin mengetahui tentang syarat perolehan suara paslon tunggal untuk bisa menang di pilkada,” ujar Asrofi.
“Termasuk juga ingin menanyakan kepada KPU, apakah untuk kotak kosong KPU menyiapkan saksi atau tidak. Sedangkan untuk paslon kan jelas ada. Saya tegaskan juga dalam hal ini tidak ada maksud menyudutkan paslon tertentu,” sambung dia.
Tiba di Kantor KPU pukul 14.13 WIB, mereka diterima oleh Sunardi bagian kesekretariatan KPU Brebes. Diperoleh keterangan dari Sunardi bahwa semua komisioner termasuk ketua KPU sedang dinas di luar kantor.
Sebelumnya, Sedulur Asrofi telah bersurat perihal pemberitahuan audiensi ke KPU pada 10 September. Berkenaan dengan hal tersebut, KPU membalas dan menyampaikan bahwa pada tanggal pelaksanaan audiensi tersebut Ketua KPU tidak berada di tempat karena sedang melaksanakan perjalanan dinas.
“Hanya itu balasan dari KPU, jadi tidak mengiyakan maupun memberi tanggapan yang jelas. Maka dari itu, kami tetap ke sini untuk mendapatkan kejelasan,” kata Asrofi.
Untuk saat ini, Yayasan Sedulur Asrofi juga masih berharap kepada KPU Brebes memberi ruang waktu dan kejelasan kapan bisa dilakukan pertemuan dengan pihak yang berkompeten.