Lensabumi.com – Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Sumaiyah menyampaikan limbah daun nanas yang biasanya dibuang kini dapat diubah menjadi Nano-Kristal Selulosa (NKS), produk kesehatan yang bernilai tinggi.
“Dari penelitian yang dilakukan, hal itu tidak hanya membantu mengurangi limbah lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi inovatif dan alami untuk mengatasi masalah resistensi anti-mikroba,” katanya di Medan, Kamis.
Hasil penelitian terkait manfaat limbah daun nanas menjadi NKS tersebut juga ia sampaikan pada pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Farmasi USU dengan judul “Potensi Selulosa Nanokristal dari Limbah Daun Nanas sebagai Pembawa dalam Sistem Penghantaran Obat”.
Ia menyebutkan NKS itu digunakan sebagai pembawa kurkumin, senyawa alami yang berkhasiat sebagai anti-mikroba. Kombinasi NKS dan kurkumin menghasilkan sebuah film biokomposit yang dapat digunakan sebagai pembalut luka.
Film ini, lanjutnya, mampu melepaskan kurkumin secara terkontrol, sehingga efektif melawan bakteri penyebab infeksi kulit, seperti Bacillus subtilis, Streptococcus sp, dan Escherichia coli.
Ia menyampaikan daun nanas dapat menghasilkan NKS yang dapat berfungsi sebagai pembawa kurkumin dalam proses pembuatan film biokomposit. Pelepasan kurkumin yang terkendali dalam film mengikuti reaksi orde nol, yang merupakan karakteristik yang menguntungkan untuk aplikasi topikal.
Aktivitas anti-bakteri dari film Kurkumin-NKS-PVA terhadap Bacillius subtilis, Streptococcus sp dan Escherichia coli semakin mendukung hal tersebut.
Selain itu film yang mengandung kurkumin menunjukkan terapi untuk luka yang menjanjikan. Optimalisasi formula film diperlukan untuk meningkatkan kejelasan dan keterukuran mekanisme pelepasan kurkumin.
Hal ini akan memfasilitasi pemanfaatan film ini sebagai formulasi topikal di sektor kesehatan kulit.








